Thursday, October 25, 2018

Besic GIS ( Data Spasial & Data Non- Spasial)

Data Spasial


Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu. Data spasial juga data grafis yang mengidentifikasikan kenampakkan lokasi geografi berupa titik garis, dan poligon. Data spasial diperoleh dari peta yang disimpan dalam bentuk digital (numerik).

a) Titik


Sebuah titik dapat menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah titik menggambarkan kota jika pada peta skala kecil, tetapi menggambarkan objek tertentu yang ebih spesifik dalam wilayah kota, misalnya pasar, jika pada peta skala besar.



b) Garis


Sebuah garis juga dapat menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah garis menggambarkan jalan atau sungai pada peta skala kecil, tetapi menggambarkan batas wilayah administratif pada peta skala besar.



c) Area



Seperti halnya titik dan garis, area juga dapat menggambarkan objek yang berbeda menurut skalanya. Area dapat menggambarkan wilayah hutan atau sawah pada peta skala besar.


  
Data Non Spasial (Atribut)
Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada. Data atribut adalah data yang berupa penjeasan dari setiap fenomena yang terdapat di permukaan bumi. Data atribut berfungsi untuk menggambarkan gejala topografi karena memiliki aspek deskriptif dan kualitatif. Oleh karena itu, data atribut sangat penting dalam menjelaskan seluruh objek geografi. Contohnya, atribut kualitas tanah terdiri atas status kepemilikian lahan, luas lahan, tingkat kesuburan tanah dan kandungan mineral dalam tanah.



Proyeksi peta adalah Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta. Proyeksi diartikan sebagai metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik .mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik.
 Jenis proyeksi peta adalah:
  • Proyeksi Azimuthal
Bidang proyeksi yang digunakan adalah bidang datar. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah garis yang melalui pusat bumi dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi

proyeksi ini dibedakan menjadi:
  • Proyeksi azimuth normal, di mana bidang proyeksinya bersinggungan dengan kutub.
  • Proyeksi azimuth transversal, bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.
  • Proyeksi azimuth oblique, bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara kutub dan ekuator.
  
  • Proyeksi Kerucut (Conic)
    Bidang proyeksi yang digunakan adalah kerucut. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah sumbu dari kerucut yang melalui pusat bumi.
     
    proyeksi ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:

    • Proyeksi Kerucut Normal atau Standar, Proyeksi ini memakai kerucut dengan garis singgung dengan bola Bumi terletak pada suatu paralel (paralel sesuai ketentuan).
    • Proyeksi Kerucut Transversal, Pada proyeksi ini sumbu kerucut berada tegak lurus terhadap sumbu Bumi.
    • Proyeksi Kerucut Oblique (Miring), Pada proyeksi ini sumbu kerucut membentuk garis miring terhadap sumbu Bumi

    • Proyeksi Silinder (Cylindrical)
    Bidang proyeksi yang digunakan adalah silinder. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah sumbu dari silinder yang melalui pusat bumi.

    Pada umumnya, di Indonesia ada dua jenis sistem koordinat yang lazim digunakan yakni Sistem Koordinat Geografis (Geographic Coordinate System), dan UTM (Universal Transverse Mercator).  
    1. Koordinat Geografi Koordinat Geografi merupakan sistem koordinat yang mengacu terhadap bentuk bumi sesungguhnya yakni mendekati bola (ellipse). Posisi objek di permukaan bumi didefinisikan berdasarkan garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude). Garis lintang adalah garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan equator/garis khatulistiwa. Sedangkan Garis bujur adalah garis horizontal yang mengukur sudut suatu titik dengan titik nol bumi yakni Greenwich di London Britania Raya. Unit satuan dari GCS adalah derajat. 
     
    2. UTM (Universal Transverse Mercator) Berbeda dengan GCS yang mengacu pada bentuk bumi sesungguhnya, UTM tergolong salah satu jenis sistem koodinat proyeksi. Artinya, UTM tidak mengacu pada bentuk bumi yang bulat, melainkan mengacu pada bentuk bumi yang datar/planar melalui proyeksi tertentu. Sistem koordinat UTM memproyeksikan bumi ke dalam bentuk tabung dalam satuan meter.

    Distortion adalah perubahan dari bentuk aslinya (atau karakteristik lainnya) dari sebuah objek, gambar, suara, gelombang atau bentuk lain dari informasi atau representasi. Distorsi biasanya tidak diinginkan. Di beberapa bidang, distorsi diinginkan, seperti gitar listrik (di mana distorsi sering diinduksi secara sengaja dengan amplifier atau efek elektronik lainnya untuk mencapai suara yang unik). 
     

    Distance

    ·         Peta yang mempertahankan jarak (atau berjarak sama) akan menampilkan dunia sehingga jarak terukur pada proyeksi akan sama seperti di globe

    Direction

    ·         Peta yang mempertahankan arah (juga disebut arah Azimuthal atau Benar) akan menampilkan dunia sehingga arah kardinal pada proyeksi akan sama seperti di dunia. Proyeksi yang diawetkan ini sering digunakan oleh pilot. Namun, arah mata angin ini akan benar jika dihitung hanya dari satu titik awal ke lokasi lain di peta

    Shape

    Peta yang mempertahankan bentuk (juga disebut Conformal) akan menampilkan bentuk fitur bumi ketika mereka muncul di bumi. Proyeksi peta Conformal melakukan ini dengan memiliki garis graticule berpotongan di sudut 90 derajat, sehingga semua fenomena geografis yang ditampilkan digambar pada sudut dan bentuk yang tepat seperti pada globe. Karena itu, ukuran fitur di peta terdistorsi. Sering digunakan oleh para pelaut.

    Area

    Peta yang mempertahankan area fitur (disebut juga proyeksi area yang sama) akan menampilkan fitur dalam ukuran yang tepat. Proyeksi peta area yang sama akan mendistorsi bentuk, sudut, skala, atau kombinasi dari ketiganya.

     
    spatial reference system (SRS) / coordinate reference system (CRS)
    adalah sistem lokal, regional atau global berbasis koordinat yang digunakan untuk mencari entitas geografis. Sistem referensi spasial mendefinisikan proyeksi peta spesifik , serta transformasi antara sistem referensi spasial yang berbeda. Sistem referensi spasial didefinisikan oleh OGC 's akses fitur sederhana menggunakan text terkenal , dan dukungan telah dilaksanakan oleh beberapa berbasis standar sistem informasi geografis . Sistem referensi spasial dapat disebut menggunakan SRID integer , termasuk kode EPSG yang ditetapkan oleh Asosiasi Produsen Minyak dan Gas Internasional .
     
     Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain.
    Komponen-Komponen Penginderaan Jauh
          Sumber Tenaga
          Atmosfer
          Interaksi antara tenaga dan objek
          Sensor dan Wahana
          Perolehan Data
          Pengguna Data
  • No comments:

    Post a Comment